Selasa, 03 Juni 2014

BUDIDAYA DAUN SINGKONG YANG MENGUNTUNGKAN


Daun singkong atau disebut Daun ubi ternyata lebih menguntungkan dikembangkan daripada mengharapkan umbi atau ubinya. Pasalnya, Daun singkong yang merupakan salah satu sayuran yang paling banyak digemari masyarakat lebih cepat dipanen dan dapat berulang kali dilakukan.
"Pasarannya sudah jelas, selain rumah makan ibu rumah tangga juga banyak yang suka mengonsumsi daun ubi," kata Ramlah AR warga Dusun III Desa Klambir yang kini mengembangkan tanaman daun singkong kepada MedanBisnis, Jumat (28/2).

Saat ini Ramlah menanam singkong spesial diambil daunnya di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. "Daun singkong bisa di panen secara berkesinambungan selama 20 hari sekali selama 5 hingga 6 tahun. Sedangkan kalau kita panen ubi hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun," jelasnya.

Ibu lima anak itu menyebutkan, mengembangkan tanaman daun singkong relatif mudah dan murah. Dari lahan seluas 1.600 meter persegi dia menananam 4. 000 stek batang singkong. Harga bibit per batang dibelinya Rp 1.000 dan dapat dipotong menjadi 10 bagian dengan ukuran masing-masing 15 cm. Dari 4.000 batang tersebut, Ramlah bisa berpenghasilan Rp 100 ribu perhari dengan harga jual daun singkong antara Rp 500 hingga Rp 800 per ikat.

"Agar daun tumbuh subur, hijau dan lembut, tanaman harus tetap diberi pupuk. Pemupukan dilakukan setahun setelah tanam dan pada usia tananam dua tahun dilakukan pemangkasan guna meremajakan pohon agar tunas muda kembali tumbuh," terangnya.

Aning, warga Desa Klambir Lima Kampung yang juga menekuni penanaman daun singkong mengaku lebih untung menanam singkong yang khusus dipetik daunnya. "Saya sudah 30 tahun menanam singkong yang hanya diambil daunnya sebagai usaha. Dan, Alhamdulillah dari menjual daun singkong itu saya bisa menyekolahkan tiga anak yang kini duduk di bangku SMP dan SMA," ujarnya.

Aning memiliki lahan seluas 3.200 meter persegi yang keseluruhan ditanam singkong daun. Hasil panen dijual langsung ke Pasar Palapa Pulo Brayan, Medan Barat. "Saat ini rata-rata pemetikan sebanyak 400 ikat per hari," katanya.

Setiap sore Aming dibantu istrinya memetik daun daun singkong di kebunnya, kemudian diikati dengan tali pisang. Selain ditolak ke pasar, ada juga beberapa pemilik rumah makan setiap pekan datang langsung ke kebun. Pantauan MedanBisnis di sejumlah pasar di kota Medan, harga eceran daun singkong per ikat kecil saat ini mencapai Rp 1.500. Sedangkan pedagang eceran membeli dalam satu ikat besar berisi 5 ikat kecil Rp 3.500.  (chairul anwar)   Sumber:http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/01/81962/daun_singkong_lebih_untung_dikembangkan/#.U43wL8qXqcI
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar